MANADONESIA.COM – Tidur memegang peranan penting dalam kehidupan.
Tidur merupakan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sangat penting bagi umat manusia, apalagi di bulan Ramadhan.
Karena tidurnya orang yang tengah berpuasa di bulan Ramadhan itu, sudah dinilai sebagai ibadah juga.
Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam hadits riwayat Baihaqi ini :
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ
“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni.” (HR Baihaqi)
Ketika seseorang kurang tidur, maka dia akan merasa kelelahan, produktivitas menurun, stress, hingga berujung pada depresi.
Itulah sebabnya mengapa setiap umat manusia di muka bumi ini, sangat membutuhkan tidur, agar terhindar dari rasa lelah dan gejala penyakit lainnya.
Baca Juga: 4 Amalan Yang Paling Utama di Bulan Rajab, Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Apalagi ketika Allah sendiri telah berfirman dalam Qur’an Surat Al-Qashash ayat 73 berikut :
وَمِن رَّحْمَتِهِۦ جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا۟ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِهِۦ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya : “Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.”
Kendati tidur adalah rahmat dari Allah, ternyata ada waktu tidur yang tidak dianjurkan oleh Rasulullah, dan ternyata sejalan juga dengan ilmu medis.