"Pemerintah Indonesia akan terus melakukan komunikasi dengan pemerintah AS dalam berbagai tingkatan, termasuk mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung dengan pemerintah AS," tambahnya.
Selain negosiasi bilateral, Indonesia juga bekerja sama dengan Malaysia sebagai pemegang Keketuaan ASEAN untuk mencari solusi regional menghadapi dampak tarif AS terhadap seluruh negara ASEAN.
Presiden Prabowo telah menginstruksikan kabinetnya untuk segera melakukan deregulasi dan penyederhanaan aturan guna meningkatkan daya saing produk ekspor nasional.
Selain itu, pemerintah juga berupaya menarik lebih banyak investasi untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Tarif baru AS ini akan resmi diberlakukan mulai 9 April 2025.
Dengan waktu yang semakin dekat, Indonesia harus segera mencari solusi agar tidak kehilangan daya saing di pasar global.
Artikel Terkait
Ifan Seventeen Beri Tantangan pada Siapapun yang Mampu dan Mau Memimpin PFN: Saya akan Mundur
Pernah Jadi Dirut PFN, Helmy Yahya Beri Pesan Begini pada Ifan Seventeen: Beri Dia Kesempatan
Alasan Judika Sempat Bungkam Usai Dibilang Nyolong Lagu Dewa 19 oleh Ahmad Dhani Terkait Pembayaran Royalti: Dia Panutan Aku
Ifan Seventeen Bongkar Kondisi Finansial PFN yang Berdarah-darah, Ada Banyak Hutang Puluhan Miliar Termasuk Gaji hingga THR Pegawai yang Masih Nunggak
Kantongi Persetujuan Akuisisi dan Restrukturisasi Lewat RUPST, BTN Syariah Resmi Dijalankan
Program Mudik Gratis 2025, 1000 Pemudik Diberangkatkan oleh BTN Pakai Bus Premium
PT JRBM Buka Puasa dan Berbagi Kasih Bersama Anak-Anak Panti Asuhan Pononiungan
Waduh! Ketika Disebut Lebih Dulu Jadi Simpanan Ridwan Kamil, Ayu Aulia Singgung Soal Kejadian USG
Apakah Tarif 32 Persen AS ke Indonesia Adalah Bentuk Balas Dendam Donald Trump? Begini Alasannya
Trump Bebani Tarif Impor 32 Persen ke Indonesia, Apa Dampak dan Langkah Pemerintah?