Keilmuan dan dedikasinya menjadikan beliau dihormati sebagai salah satu dari "Wali Pitu" atau tujuh wali yang dianggap memiliki kedudukan spiritual tinggi di Bali.
Berkaca dari hal itu, makam-makam tak hanya nilai spiritual, namun juga telah dikelola sebagai objek wisata religi.
Di sekitar area terdapat rumah panggung tradisional dan jajanan lokal yang memperkaya pengalaman ziarah. Tiket masuk pun tidak dipatok, cukup dengan donasi sukarela dari para pengunjung.
Kampung Loloan kini tidak hanya dikenal sebagai pusat komunitas Muslim di Bali Barat, tetapi juga sebagai situs sejarah yang merekam dakwah Islam menembus batas budaya.
Melalui wisata religi ini, masyarakat tidak hanya menziarahi pusara para tokoh suci, tetapi juga mengenang perjalanan panjang dakwah yang telah membentuk harmoni keberagaman di Bali, khususnya di Jembrana.***
Artikel Terkait
Viral 2 Wanita Diduga Curhat Film Malaysia Tak Laku di RI, Netizen Indo Justru Ramai Sebut Upin-Ipin Masih Jadi Favorit
DPR Soroti Akun Ganda Medsos, Minta Platform Batasi Satu Orang Satu Akun
Isu Bupati Batang Hari Ngambek Dibantah, Pemkab Pastikan SK PPPK Tak Ditahan
Sebelum Ditetapkan 17 Oktober, Istana Ungkap Ada Alternatif Tanggal Lain Sebagai Hari Kebudayaan Nasional
Curahan Hati Ivan Gunawan Ihwal Perjalanan Spiritual, Ceritakan Sisi Feminin Dirinya di Masa Lalu
Setelah Ramai Tarif 19 Persen Ekspor RI ke AS, Kini Terungkap Isi Obrolan Trump dan Prabowo via Telepon
Pujian Selangit Donald Trump ke Prabowo Setelah Negosiasi Panjang Tarif Dagang RI dan AS
Soal 17 Oktober Jadi Hari Kebudayaan Nasional Berbarengan Ultah Prabowo, Istana: Kita Tidak Menganut Cocoklogi
Larangan Vanenburg ke Jens Raven usai Viral Selebrasi Aura Farming saat Gilas Brunei di Piala AFF U-23 2025
Heboh di Medsos, Siswa Tuban Temukan Belatung di Lauk MBG yang Dibagikan