Analisis Kriminolog Forensik: Ada Tanda-Tanda Tak Wajar di Balik Kematian Arya Daru

photo author
- Jumat, 18 Juli 2025 | 15:23 WIB
Diplomat Kemlu RI, Arya Daru Pangayunan. (X.com/INAinOsaka)
Diplomat Kemlu RI, Arya Daru Pangayunan. (X.com/INAinOsaka)

Manadonesia.com - Kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arya Daru Pangayunan tengah menjadi sorotan publik.

Sebelumnya diketahui, Arya Daru Pangayunan ditemukan tak bernyawa di kamar indekosnya pada 8 Juli 2025 lalu.

Penemuan jasadnya menggegerkan publik karena kondisi mengenaskan dengan wajah tertutup rapat oleh lakban.

Baca Juga: Viral MPLS Core di Medsos: Momen Makan Siang Tiba, Siswi SD Ini Malah Keluarkan Kucing dari Tasnya

Terkini, Ahli Kriminolog Forensik, Reza Indragiri memberikan analisis awal terkait penyebab meninggalnya Arya yang sempat ditemukan tewas dengan kepala tertutup lakban.

Dalam keterangannya di kanal YouTube HOTROOM Metro TV yang tayang Kamis, 17 Juli 2025, Reza menyinggung kemungkinan Arya mengalami kondisi yang disebut asfiksia, yaitu kematian akibat kekurangan oksigen di saluran pernapasan.

"Ketika saya menyimak pemberitaan bahwa almarhum meninggal dengan muka tertutup lakban, maka saya seketika teringat istilah 'asfiksiasi' yaitu seseorang meninggal akibat pasokan oksigennya yang habis di saluran pernapasan," kata Reza.

Melihat hal itu, Reza menyebut penyebab kematian Arya ada tanda-tanda yang tak wajar atau bukan karena hal yang bersifat alami, seperti asma atau penyakit paru lainnya.

Reza menilai, kondisi wajah tertutup lakban mengindikasikan adanya unsur non-alami.

"Dengan segala hormat, tampaknya bukan yang satu ini. Kenapa? Karena sekali lagi muka tertutup lakban. Jadi bukan sesuatu yang sifatnya alami dan wajar," terangnya.

Selain dugaan tanda kematian yang tak wajar, Reza juga menyarankan agar pihak kepolisian membuka kemungkinan lain, termasuk kemungkinan bunuh diri.

Kriminolog forensik itu menuturkan, metode menutup saluran napas pernah digunakan oleh sejumlah individu dalam kasus bunuh diri.

"Ada tidak, orang bunuh diri dengan cara menyumbat saluran pernapasan? Ada, contohnya komedian Robin Williams yang akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri," terang Reza.

"Tidak dengan lakban tetapi menggunakan cara yang sama yaitu menutup saluran pernapasan," imbuhnya.

Sebagai diplomat Kemlu, Arya diketahui pernah bertugas di sejumlah negara, termasuk Myanmar. Almarhum juga dikenal sebagai sosok muda yang berdedikasi dalam dunia diplomasi Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X