Budi juga mengungkapkan bahwa saat ini KPK masih fokus pada mengumpulkan informasi pengadaan lahan yang digunakan untuk Whoosh.
“Saat ini fokus di pengadaan lahan seperti apa, nanti didalami. Pasti nanti update perkembangan apa saja yang ditemukan tim di lapangan maupun permintaan keterangan sejumlah pihak tersebut,” terangnya.
Ikut Selidiki Dugaan Tanah Negara yang Dijual Lagi ke Negara
Mengenai isu yang sempat ramai, yaitu dugaan tanah milik negara di jalur Whoosh tapi dijual ke negara lagi, Budi menegaskan tengah dalam penyelidikan.
“Termasuk itu (tanah negara), kami masih terus mendalami informasi yang kami peroleh,” tuturnya.
“Nanti, kita akan terus menelusuri tanah-tanah yang diduga punya negara kemudian kemudian dijual kembali, jadi dalam prosesnya artinya negara membeli kembali yang sebetulnya milik negara,” ujar Budi.
Penyelidikan pada pengadaan lahan proyek Whoosh juga akan didalami dengan dugaan adanya mark up yang dilakukan.
Isu tentang penjualan tanah negara ini mencuat saat Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mengungkapkan ada modus menjual barang negara ke negara lagi.
“Ada oknum-oknum di mana dia yang bersangkutan itu, yang seharusnya ini milik negara, tapi dijual lagi ke negara,” kata Asep kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta Selatan pada 11 November 2025 lalu.
“Tapi, kita dengan laporan yang ada ini adalah, ada barang milik negara yang dijual kembali kepada negara, dalam pengadaan tanahnya ini,” tambahnya.
Modus tersebut, menurut Asep membuat negara harus mengeluarkan anggaran untuk pembebasan lahan yang sebenarnya milik negara dan memberi keuntungan pada pihak lain yang memanfaatkan.
***
Artikel Terkait
Cerita Alberto Hengga usai Tampil di Piala Dunia U-17, dari Kualifikasi hingga Menang Lawan Honduras
Tak Cukup Pembuktian Asli, Mantan Kabareskrim Susno Duadji Sebut Ijazah Jokowi Harus Sah
Desakan Proses Hukum dari KPAI hingga Dindik usai Siswa SMP di Tangsel Wafat Akibat Dugaan Perundungan
Cerita Keluarga Korban yang Diduga Alami Perundungan di SMPN 19 Tangsel, Sebut KPAI Bakal Sanksi ke Pelaku
Usai Gudang Penimbun 42 Ton BBM di Babel Disita, Lihat Lagi Kasus Penyelundupan 5.000 Solar Subsidi di Pangkalpinang
Mulai Sejajar dengan Negara Raksasa, Kapal Selam Tanpa Awak di Indonesia Bakal Saingi Poseidon Rusia hingga Orca AS?
Luruskan Hoax soal KUHAP Baru, Ketua Komisi III DPR Buka Suara
Bisnis Tambang Gubernur Sherly Jadi Sorotan, JATAM Ungkap Pola Keterkaitan
Ketua DPR hingga Presiden Prabowo Buka Suara soal Kasus Bullying di Lingkungan Sekolah, Siap Evaluasi dan Panggil Pihak Terkait
Dokumen Diburamkan, Hakim KIP Tegas Minta UGM Bawa Dua Informasi soal Ijazah Jokowi di Sidang Selanjutnya