Basarnas Beberkan Beratnya Operasi SAR di Sumatera: Multi-Bencana Bikin Tim Kewalahan

photo author
- Senin, 1 Desember 2025 | 21:20 WIB
Kepala Basarnas, Mohammad Syafii ungkap perkembangan terbaru soal penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. (YouTube/TVR Parlemen)
Kepala Basarnas, Mohammad Syafii ungkap perkembangan terbaru soal penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. (YouTube/TVR Parlemen)

Manadonesia.com - Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii menyampaikan perkembangan terbaru penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Hal itu disampaikan dalam rapat bersama Komisi V DPR RI di Gedung Parlemen pada Senin, 1 Desember 2025.

Syafii memaparkan tingginya jumlah warga terdampak, kondisi korban di wilayah terisolasi, serta tantangan berat yang dihadapi tim SAR di lapangan.

Baca Juga: Kepala BNPB Tak Menyangka Bencana di Tapsel Berskala Besar: Minta Penanganan Bencana Makin Dipercepat

33 Ribu Lebih Warga Terdampak, Ratusan Meninggal

Syafii melaporkan bahwa skala bencana yang terjadi di tiga provinsi ini tergolong sangat besar. Data sementara menunjukkan jumlah warga terdampak mencapai puluhan ribu orang.

"Jumlah warga yang terdampak dari bencana yang ada di Aceh, Sumatera Barat, dan juga Sumatera Utara mencapai 33.602," tutur Syafii.

Dari jumlah tersebut, Basarnas mencatat 447 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sementara itu, masih ada 399 warga yang dilaporkan hilang dan dalam pencarian intensif.

"Kami telah mengevakuasi 447 jiwa dalam kondisi meninggal dan yang terlaporkan masih dalam pencarian 399 jiwa," lanjutnya.

Korban Terisolasi Alami Luka Parah, Belum Tersentuh Medis

Syafii menggarisbawahi kondisi memprihatinkan di daerah-daerah yang terisolasi akibat longsor dan banjir, salah satunya di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Banyak warga mengalami luka berat dan belum mendapatkan pertolongan medis sejak awal bencana.

"Rata-rata kondisi korban yang ada di daerah terisolasi ini ada beberapa bahkan banyak luka patah terbuka yang sebenarnya sudah lebih dari 5 hari belum mendapatkan sentuhan medis," ungkapnya.

Untuk menjangkau wilayah tersebut, Basarnas telah mengerahkan helikopter guna mengevakuasi korban serta mendistribusikan bantuan darurat.

Operasi SAR Paling Berat: Multi-Bencana dan Tim Mengalami Kelelahan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X