"Barang itu yang beratnya 5-8 ton besar dan enggak akan bisa terdistribusi dengan cepat kalau kita enggak ada bantuan dari TNI-Polri, termasuk saat kita mencari pesawat," ungkapnya.
"Kita enggak akan bisa mencapai Gayo, Takengon tanpa bantuan helikopter dan pesawat Hercules mereka,” jelas Ferry.
Ferry bahkan menyoroti penggunaan alutsista seperti helikopter dan pesawat Hercules menjadi penentu kecepatan akses ke wilayah terisolasi, seperti Kabupaten Gayo Lues, yang sebelumnya dilaporkan terputus total.
Ferry Irwandi: Secara Taktis, Tanpa Birokrasi Ribet
Di sisi lain, Ferry mengungkapkan adanya semangat persatuan yang ditunjukkan oleh semua pihak yang terlibat, mulai dari mahasiswa, NGO, hingga aparat negara.
Influencer yang fokus pada isu sosial itu lantas memuji proses kolaborasi yang dinilai sangat taktis dan bebas dari birokrasi yang rumit.
“Kita bersatu di sini, apa pun latar belakangnya, apa pun warna seragam kita, demi misi kemanusiaan semua berkolaborasi secara taktis tanpa birokrasi yang ribet," tegas Ferry.
"Saling menjaga, saling bantu, dan berusaha sebanyak mungkin untuk menjaga para korban,” imbuhnya.
Korban Bencana Dilanda Kelaparan
Sehari sebelumnya, Ferry mengabarkan pihaknya telah di Kabupaten Aceh Tamiang, salah satu wilayah yang terdampak bencana banjir bandang di Provinsi Aceh.
Melalui unggahan YouTube pribadinya, Ferry mengungkapkan momen saat dirinya bersama tim relawan membagikan kabar terkini dari wilayah tersebut.
Ferry mengungkapkan, korban banjir di wilayah tersebut tengah mengalami kelaparan dan kehausan.
Hal tersebut, menurutnya tidak terlepas dari banjir yang melanda pada akhir November lalu yang menyebabkan pasokan listrik air terputus.
"Tamiang dan keadaannya sama sekali tidak membaik, orang-orang kelaparan, kehausan, tidak ada air dan listrik,” kata Ferry.
Ferry juga mengajak semua pihak untuk membantu korban banjir dan tanah longsor di wilayah Tamiang, Takengon, Gayo hingga Bener Meriah di Aceh.
Artikel Terkait
Soal Izin Tambang dan Buka Lahan, WALHI Sentil Negara Terkait Pengawasan yang Longgar: Seperti Memfasilitasi Kejahatan Lingkungan
Banjir dan Longsor di Sumatera, ESDM Jamin Evaluasi hingga Sanksi Tegas Pencabutan 23 Izin Penambangan
BNPB Temukan 31 Jenazah Baru Korban Banjir-Longsor Sumatera, Paling Banyak dari Aceh
Sempat Bilang Nyerah Atasi Bencana, Bupati Aceh Selatan Kini Tuai Kritik karena Tetiba Pergi ke Luar Negeri
Kritik Keras DPR usai Viral Bupati Aceh Selatan Minggat ke LN, Sebut Etika yang Tak Pantas di Tengah Derita Warga
Pilu Gubernur Aceh Ceritakan Kondisi Pengungsi Imbas Banjir Bandang: Bantuan Belum Merata, Terisolasi di Pedalaman
Setelah Kerusakan Berat di Tragedi Banjir Tapanuli Selatan, KLH Tetiba Inspeksi ke DAS Batang Toru hingga Garoga
Prabowo Ingatkan Pentingnya Swasembada Pangan dan Energi: Kita Punya Kelapa Sawit, Bisa Jadi BBM
Bantuan Logistik Korban Banjir-Longsor Sumatera Dilempar dari Pesawat Dikritik DPR, TNI Ungkap Tak Ada Tempat Layak untuk Mendarat
WALHI: Pemerintah Harus Evaluasi dan Audit Pemilik Izin Penambangan di 3 Provinsi Terdampak Banjir-Longsor Sumatera