Manadonesia.com - Pengamat Intelijen, Sri Radjasa Chandra, menyoroti perjalanan setahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Sri Radjasa menyebut bahwa pemerintahan di bawah Presiden Prabowo ini masih dibayangi oleh pemerintahan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kita lihat satu tahun perjalanan Prabowo ini, yang paling mencolok, Prabowo masih dibebani oleh legacy Jokowi,” ujar Sri Radjasa dalam keterangannya, dikutip dari podcast Ten Ten Podcast pada Sabtu, 29 November 2025.
Senada dengan Sri Radjasa, pengamat politik Rocky Gerung juga mengatakan bahwa ada beban psikologis, antara melihat lagi ke masa lalu atau terus berjalan ke depan.
Rocky Gerung Sebut Janji Prabowo pada Rakyat Bisa Jadi Beban
Dua pilihan tersebut, menurut Rocky Gerung menjadi beban psikologis Prabowo sebagai seorang pemimpin.
“Apalagi seorang pemimpin seperti Pak Prabowo yang sudah menjanjikan bahwa dia akan pro rakyat, kebijakan dia itu akan menghasilkan kesejahteraan, demokrasi akan dijadikan alat utama untuk menghasilkan peradilan,” ucap Rocky Gerung.
“Ekonomi harus dituntun berdasarkan prinsip kerakyatan, Sumitronnomics bahkan. Itu yang sebetulnya menjadi beban,” imbuhnya.
Menurut Rocky, persoalan tersebut harus diurai agar tidak menjadi beban yang berat.
Sebut Prabowo Seolah Membawa ‘Tong Sampah’ Rezim Sebelumnya
Rocky menambahkan bahwa beban kepemimpinan di era Prabowo ini akan semakin berat jika tidak ada penguraian yang tepat sebagai jalan keluar.
“Sebetulnya kita diam-diam merasa bahwa Prabowo itu dibebankan semacam tong sampah di belakang dia yang isinya adalah rezim sebelumnya,” kata Rocky.
Ia lantas menyebut ada sikap sopan yang dilakukan oleh Prabowo kepada Jokowi sebagai Presiden sebelumnya.
“Pasti Pak Prabowo punya kesopansantunan politik pada seseorang yang dianggap pernah jadi pemimpin Indonesia dan itu watak keprajuritan yang bagus,” imbuhnya.