nasional

Kepala BNPB Tak Menyangka Bencana di Tapsel Berskala Besar: Minta Penanganan Bencana Makin Dipercepat

Senin, 1 Desember 2025 | 21:19 WIB
Kepala BNPB, Suharyanto (tengah) meminta maaf ke Bupati Tapsel setelah menilai banjir tak mengkhawatirkan. (Dok BNPB)

Manadonesia.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menyampaikan permohonan maaf kepada Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, Gus Irawan, setelah sebelumnya menilai kondisi banjir di wilayah tersebut tidak terlalu mengkhawatirkan.

Permintaan maaf itu disampaikan langsung saat Suharyanto meninjau lokasi bencana di Desa Aek Garoga, Batang Toru, pada Senin, 1 Desember 2025.

“Pak, saya surprise, saya tidak mengira sebesar ini. Saya mohon maaf, Pak Bupati. Bukan berarti kami tak peduli,” ujar Suharyanto kepada awak media.

Baca Juga: Kombes Pol. Dedy Tabrani Resmi Pimpin BNNP Kalteng, Siap Gaspol Perangi Narkoba

Dalam kunjungannya, Suharyanto menegaskan bahwa penanganan pengungsi harus menjadi prioritas utama.

Perwira Tinggi TNI-AD itu meminta jajarannya bersama pemerintah daerah memastikan warga tidak terlalu lama tinggal di tenda pengungsian.

“Ini enggak mungkin mereka akan tinggal seterusnya,” kata Suharyanto.

Dia menjelaskan bahwa kondisi fisik dan mental para pengungsi akan terdampak jika harus bertahan terlalu lama di barak sementara.

“Itu maksimal kemampuan orang tuh dua minggu. Setelah itu penyakit datang, mental juga terkena itu,” lanjutnya.

Suharyanto mengingatkan bahwa penanganan pengungsi tidak boleh sebatas menyediakan kebutuhan dasar semata.

“Tolong juga ini betul-betul, jangan anggap masyarakat kalau sudah di tenda, dikasih makan minum, ada MCK aja udah selesai,” tegasnya.

“Manusia Indonesia kalau lama-lama di tenda seperti itu ya pasti tidak akan tahan,” imbuhnya.

Ia juga meminta langkah-langkah percepatan dilakukan agar warga dapat segera kembali ke hunian permanen atau hunian sementara yang lebih layak.

“Tapi tentu saja Pak Bupati, tidak bisa selamanya, dan kita tidak bisa melawan alam,” ujar Suharyanto.

“Jadi tolong ini langkah-langkahnya harus lebih cepat. Yang pertama tadi, pengungsian saya mohon jangan lama di tenda,” kata dia.

Halaman:

Tags

Terkini