Bolaang Mongondow dalam Kepercayaan dan Tradisi Mintahang

photo author
- Sabtu, 11 Maret 2023 | 10:34 WIB
Tradisi Mintahang di suku Bolaang Mongondow (Historia Bolaang Mongondow)
Tradisi Mintahang di suku Bolaang Mongondow (Historia Bolaang Mongondow)

Ritual agama tradisional Bolaang Mongondow, berupa penyembahan arwah nenek moyang, lambat laun hilang ketika Islam sudah menjadi agama masyarakat.

Sebab dalam ajaran Islam yang patut disembah hanya Tuhan yang Esa. Namun, sebenarnya spirit penghormatan pada leluhur yang telah meninggal tetap bisa menemukan tempatnya dalam ajaran Islam, yaitu dalam tradisi tahlilan atau peringatan hari kematian ke-3, 7, 10, 30, 40, 100, 1000, dan seterusnya setiap tahun (haul)

Tahlilan sudah menjadi salah satu tradisi Islam Nusantara. Ketika Islam masuk dan berkembang di Bolaang Mongondow, bersentuhan dengan masyarakat yang punya tradisi berhubungan dengan arwah leluhur sambil menghidangkan sesajen, maka tahlilan pun menemukan tempatnya dalam setting masyarakat setempat.

Jika sebelumnya masyarakat Bolaang Mongondow berkumpul sambil menyediakan hidangan, adalah untuk menghubungkan diri dengan roh-roh leluhur yang mereka hormati, ketika Islam hadir, ritual tersebut ditinggalkan, sebab jelas tidak sejalan dengan nilai-nilai Islam.

Namun, kekosongan tradisi ini kemudian digantikan dengan doa arwah (tahlilan). Jadi tidak ada lagi kumpul-kumpul untuk ritual penyembahan leluhur, yang ada adalah mendoakan keluarga atau tokoh tertentu yang telah berpulang ke sisi Tuhan yang Esa, dan tentunya dengan praktek yang dibenarkan dalam Islam, yaitu tahlilan.

Tidak heran kalau kemudian tahlilan berkembang dan terus eksis dalam masyarakat muslim Bolaang Mongondow, sebab kalau menelik sejarah, maka bisa disimpulkan bahwa tradisi ini amat sesuai dengan karakter orang suku Mongondow. Dalam perkembangannya, tahlilan kemudian dikenal sebagai tradisi Mintahang (doa arwah).

Pelaksanaan tradisi Mintahang dalam masyarakat muslim Bolaang Mongondow tidak hanya terbatas pada peringatan kematian ke-3, 7, 10, 40, dan seterusnya, namun juga dilakukan di setiap tahun pada bulan Sya’ban atau sebelum memasuki puasa Ramadan. Di waktu-waktu ini, para jiou tampak sibuk, sebab punya jadwal padat untuk mengisi Mintahang.

Prosesi Mintahang dipimpin oleh para jiou (pegawai syarak atau imam kampung). Di mana, para anggota keluarga bersama-sama berkumpul di tempat dilaksanakannya doa arwah, kemudian ada beberapa orang jiou yang akan memimpin doa.

Selama Mintahang berlangsung kemenyan dibakar, membuat ruangan diliputi asap harum, yang semakin menambah kekhusyukan dalam pelaksanaan doa arwah.

Dalam pelaksanaan Mintahang, untuk peringatan hari kematian, kerabat dekat yang perempuan memakai kolubung, yaitu kain putih yang dililitkan di kepala atau leher, umumnya dikenakan hingga doa arwah yang ke-100 malam.

Dari hari kematian pertama hingga ke-7, kolubung juga terus digunakan dalam aktivitas keseharian mereka. Kolubung menjadi simbol bahwa pemakainya sedang berduka.

Selain itu, tempat tidur si mayit, ditata di dalam rumah, dan biasanya baru akan dibongkar setelah selesai Mintahang yang ke-7 atau 40 malam. Untuk kerabat jauh yang perempuan juga memakai kolubung, namun hanya sampai saat pembongkaran kasur si mayit tersebut.

Tradisi Mintahang hingga sekarang tetap eksis dalam masyarakat muslim Bolaang Mongondow. Sebab, sekali lagi, jika menelusuri sejarah, maka bisa dipahami kalau tradisi ini sesuai dengan karakter suku Mongondow.

Maka, dalam hal ini, persentuhan Islam dengan Bolaang Mongondow telah menghilangkan ritual shamanisme dalam agama tradisionalnya, sebab jelas bertentangan dengan ajaran Islam.

Namun, Islam tidak menghapus karakter masyarakat Bolaang Mongondow dalam keterhubungan dengan orang yang telah mendahului. Dan itu mendapatkan ruang dalam tradisi tahlilan, atau dalam term lokal dikenal sebagai Mintahang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Sumber: Facebook

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Ornamen Akuarium yang Bikin Ikan Makin Betah

Jumat, 14 November 2025 | 09:19 WIB
X