Apa Perbedaan Zakat Dan Pajak? Simak Kultum Singkat Ramadhan 2023 Di Sini!

photo author
- Minggu, 19 Maret 2023 | 20:14 WIB
Kultum Ramadhan 2023, berjudul zakat dan pajak (Pexels)
Kultum Ramadhan 2023, berjudul zakat dan pajak (Pexels)

Sebenarnya, sebhagian orang-orang miskin itu mengalami kemiskinannya adalah disebabkan oleh perilakudan pola hidupnya sendiri ang cenderung malas, pemboros, tanpa perhitungan. Untuk mereka yang keadaannya demikian, kita perlu membangkitkan semangat kerja.

Pada dasarnya Islam lebih menyenangi orang-orang yang tangannya diatas (suka memberi) dari pada yang tangannya di bawah (hanya tau minta tolong).

Untuk itu Islam sangat menganjurkan kerja keras agar hidup seseorang semakin baik. Dalam salah satu hadis Riwayat Al-Bukhariy, Rasulullah SAW menegaskan: tidaklah seseorang itu memakan makanan yang lebih baik dari hasil usahanya sendiri dan sesungguhnya Daud AS memakan dari hasil kerja tangannya.

Dalam mendorong umatnya untuk bekerja keras, kama Rasulullah SAW pernah pula menyatakan bahwa tiap petani yang tanamanya dapat dinikmati oleh burung atau hewang ternak dan apalagi manusia, akan dicatat sebagai sedekah baginya. Teks hadist itu berbunyi: Hadis ini bermaksud untuk mendorong etos kerja di kalangan petani agar tiap jengkal tanah pertanian diusahakannya menjadi lahan yang produktif.

Kemalasan dikalangan umat juga disebabkan oleh adanya paham bahwa semakin kaya seseorang semakin sulit masuk sorga,sebab ia harus lebih banyak mempertanggung jawabkan harta kekayaannya.

Apa lagi, jika dikaitka dengan riwayat yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW akan masuk sorga bersama dengan orang-orang miskin. Paham seperti ini hendaknya diperbaiki, jangan disalahgunakan.

Sebaiknya jika kita baik, bahwa sebenarnya Islam mewajibkan kita berusaha menjadi kaya sebab hanya orang kaya lah yang dapat memenuhi perintah Tuhan untuk menbayar zakat. Hanya orang kayalah yang dapat berjihad fi sabilillah di zaman modern ini untuk menegakkan da’wah Islam yang semakin menbutuhkan fasilitas dan dana yang banyak.

Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Kemalasan akan semakin sempurna jika sebahagian masyarakat masih dilanda kebodohan.

Kebodohan menyebabkan seseorang menjadi tidak tahu apa yang ia hharus perbuat demi kehidupannya. Karena itu, umat Islam sekarang sangat membutuhkanperbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan.

Untuk itu, harapan agar lembaga-lembaga da’wah dan pendidikan Islam mau berupaya untuk mencurahkan perhatiannya pada pemberian kesempatan yang lebih luas bagi generasi muslim untuk mengecap pendidikan, antara lain dengan memberikan bea siswa sebagai upaya konkret mengentaskan kemiskinan. "berilah kail, dan jangan hanya memberikan ikan".

Untuk menberikan beasiswa maupun perbaikan sarana pendidikan, maka umat Islam dapat memanfaatkan zakat sebagai sumber dana pembiayaan. Upaya untuk itu memang telah dilakukan pemerintah, tapi umat Islam harus sadar bahwa tanpa menggali potensi umat sendiri berupa zakat disertai kesadaran untuk membantu sesama, nasib sebagai generasi muslim yang cerdas dan berprestasi akan kandas karena kelemahan ekonomi.

Pajak Dan Pelaksanaannya Menurut Hukum Islam

Dalam Islam, istilah yang relevan dengan pajak adalah jizyah atau kharaj. Dua istilah ini masig-masing terdapat dalam nash sebagai brikut: "pangilang orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula)kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan al kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk". "atau kamu meminta upah kepada mereka?, maka upah dari Tuhanmu adalah lebih baik, dan Dia adalah pemberi rezki yang paling baik.

Dua ayat di atas digunakan oleh Al-Mawardi dalam kitabnya Al-Ahkam al-Sulthaniyah untuk mengambarkan adanya pungutan pembayar di luar zakat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Sumber: Kumpulan Kultum Ramadhan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X