Manadonesia.com - Makan Bergizi Gratis (MBG) saat ini menjadi salah satu program prioritas yang dijalankan oleh pemerintah.
Untuk program yang dimulai sejak 6 Januari 2025 itu, tahun 2025 sudah dipastikan mendapat anggaran Rp71 triliun.
Jika proses percepatan jadi dilakukan pada pertengahan tahun nanti, BGN kemungkinan akan mendapatkan tambahan dana Rp100 triliun.
Dengan angka yang fantastis, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut turun untuk melakukan pengawasan.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto mengungkapkan bahwa ada informasi masuk tentang anggaran MBG yang mulai diakali oleh oknum tak bertanggung jawab.
“Saya sampaikan (pengurangan harga) berdasarkan informasi, informasi kan belum diverifikasi, belum divalidasi, baru informasi,” kata Setyo di Gedung KPK Jakarta, pada Jumat, 7 Maret 2025.
“Karena kegiatannya bersifat kegiatan pencegahan, maka kami sampaikan dengan harapan informasi ini bisa segera disikapi,” imbuhnya.
Kekhawatiran pada penyelewengan dana anggaran MBG ini karena dana terpusat di BGN dan pelaksanaan di tiap daerah di Indonesia membuat kesulitan untuk diawasi.
“Yang menjadi kekhawatiran, karena posisi anggaran di pusat, jangan sampai begitu sampai di daerah seperti es batu (yang mencair),” kata Setyo dalam keterangan tertulis lainnya dari KPK.
Laporan yang diterima oleh lembaga tersebut adalah pengurangan makanan dari Rp10.000 menjadi hanya Rp8.000.
“Kami sudah menerima laporan adanya pengurangan makanan yang seharusnya diterima senilai Rp10.000, tetapi yang diterima hanya Rp8.000,” ujarnya.
“Ini harus jadi perhatian karena berimbas pada kualitas makanan,” tandasnya.
Sebelumnya, pada Rabu, 5 Maret 2025 lalu, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mendatangi KPK untuk melakukan diskusi.
Dalam pertemuan itu, Dadan juga mengungkapkan selain dengan KPK, BGN juga berkoordinasi dengan berbagai lembaga pengawas, termasuk BPKP, BPK, dan Kejaksaan Agung.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan program.
Artikel Terkait
Mendagri Tito Karnavian Tegaskan Jika Bayar Gaji THL Tahun 2025 Bisa Jadi Temuan BPK dan Berpotensi Kasus Hukum!
Tom Lembong Ditegur Hakim karena Menyilangkan Kaki Saat JPU Bacakan Dakwaan: Mohon Maaf Pak
Respon Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai Diminta Revisi Disertasi: Apapun Putusan UI, Saya Ikut
Update Skandal Disertasi Bahlil yang Ditangguhkan UI: Tak Jadi Dibatalkan, tapi Ada Pembinaan
Buntut Skandal Disertasi UI, Bahlil Dituntut Minta Maaf ke Sivitas Akademika UI
KAI Hadirkan Kenyamanan Baru dengan Kereta Ekonomi New Generation Modifikasi di KA Sancaka Utara
Bukan karena Ada Tekanan, Dokter Richard Lee Ungkap Alasan Berhenti Review Skincare Abal-abal: Saya Nggak Ikut-ikutan Lagi
Gandeng Kemenag, Pegadaian Sub Area Kotamobagu Gelar Talkshow Emas & Buka Puasa Bersama
Cerita Dokter Richard Lee Diam-diam Sudah Mualaf 2 Tahun, Istri Baru Tahu Setahun Setelah Pindah Agama: Paling Sulit Menghadapi Keluarga Besar
Selain Minta Bongkar Hibisc Fantasy, Dedi Mulyadi Soroti Perizinan Tempat Wisata di Puncak Bogor: Hutan Lindung Ini Kenapa Dirusak?