Manadonesia.com - Setiap tanggal 1 Juni, pemerintah dan masyarakat Indonesia memperingatinya sebagai Hari Lahir Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara seolah tak bisa dilepaskan dari burung Garuda yang merupakan lambang negara.
Burung Garuda membawa perisai dengan lima kolom berisi lambang negara mewakili 5 sila.
Pemilihan burung Garuda sebagai lambang negara pun melewati perjalanan yang cukup panjang.
Apakah Burung Garuda Itu Nyata?
Burung Garuda merupakan makhluk mitologis yang berwujud burung dan menyerupai manusia dalam kepercayaan Hindu dan Buddha.
Dalam agama Hindu, Garuda adalah wahana yang ditunggangi oleh Dewa Wisnu, salah satu dewa utama atau Trimurti.
Sedangkan menurut agama Buddha, ia adalah burung pemangsa yang memiliki sayap lebar.
Kisah tentang burung Garuda banyak ditemukan dalam kitab Mahabharata dan Purana.
Selain dari mitologi, burung Garuda juga sering disebut sebagai elang Jawa.
Burung Garuda ini dilambangkan sebagai kekuatan dan ketajaman, layaknya mata elang.
Garuda juga dilambangkan sebagai contoh sifat kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, dan kesetiaan.
Selain dikenal sebagai tunggangan Dewa Wisnu, Garuda juga dikenal sebagai raja dari para burung.
Dengan sejarah mitologi yang dimiliki Garuda, Sultan Hamid II mengusulkan bahwa lambang negara menggunakan burung Garuda.
Artikel Terkait
Kemenag Blak-blakan Ungkap Alasan Aparat Arab Saudi Lebih Ketat pada Jemaah Calon Haji Asal Indonesia
Prabowo Terbitkan Perpres Baru: TNI dan Polri Kini Bisa Lindungi Jaksa dan Keluarganya
264 Jemaah Calon Haji Indonesia Nonprosedural Gagal Terbang ke Arab Saudi, Imigrasi: Bentuk Perlindungan WNI di Luar Negeri
Soal Usulan Reshuffle Kabinet dari Rocky Gerung, Bahlil: Itu Hak Prerogatif Presiden
Suhu di Makkah Bisa Mencapai 45 Derajat Celcius saat Puncak Haji, Pemerintah Beri Imbauan Begini untuk Jemaah Calon Haji Indonesia
Update Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Bareskrim Klaim Uji Labfor Skripsi Ayah Gibran di UGM Hasilnya Identik
Tepis Tudingan Ijazah Palsu Jokowi Semasa Sekolah, Bareskrim: Lulusan SMA 6 Surakarta Tahun 1980
Dua Staf Kedutaan Israel Tewas Ditembak di Washington, Pelaku Teriakkan ‘Bebaskan Palestina’
Respons Cuek Dedi Mulyadi soal Kritikan 'Lambe Turah' dari Anggota DPR Andy Muawiyah
Geram soal Pengakuan Viral HRD yang Menyebut Job Fair Acara Formalitas Perusahaan, Wamenaker: Pernyataan Nggak Bertanggung Jawab