Setelah Nego Selama 10 Tahun, Prabowo Umumkan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi RI dan Uni Eropa Rampung

photo author
- Senin, 14 Juli 2025 | 21:23 WIB
Presiden RI, Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen (kanan). (Instagram.com/@prabowo)
Presiden RI, Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen (kanan). (Instagram.com/@prabowo)

Manadonesia.com - Setelah proses negosiasi panjang selama satu dekade, Presiden RI, Prabowo Subianto mengumumkan rampungnya perundingan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa.

Pengumuman tersebut disampaikan langsung dalam pertemuan bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam pernyataan pers di Brussels, Belgia, pada Minggu, 13 Juli 2025.

Dalam pernyataannya, Prabowo menyebut keberhasilan ini sebagai sebuah terobosan besar.

Baca Juga: Menteri Wihaji Ajak Para Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah, ASN Diizinkan Berangkat Siang ke Kantor

Orang nomor 1 di RI itu menegaskan, kesepakatan CEPA akan membuka peluang kerja sama ekonomi yang lebih luas dan saling menguntungkan antara Indonesia dan negara-negara Uni Eropa.

"Hari ini kami berhasil membuat terobosan, setelah berunding selama 10 tahun, kami merampungkan perjanjian ekonomi komprehensif (CEPA), yang pada intinya merupakan perjanjian pasar bebas," ujar Prabowo.

"Kami telah menyepakati banyak, banyak perjanjian, yang pada intinya kami akan saling mengakomodir kepentingan ekonomi satu sama lain, dan kami menemukan kepentingan-kepentingan itu saling menguntungkan satu sama lain," imbuhnya.

Diketahui, CEPA sendiri merupakan bentuk kerja sama yang mencakup beragam sektor mulai dari perdagangan barang, jasa, hingga investasi.

Perihal itu, Prabowo menjelaskan kedua belah pihak tidak memiliki perbedaan pandangan dalam isi perjanjian yang dirancang.

"Tidak ada poin-poin perjanjian yang tidak disetujui oleh Indonesia dan Uni Eropa," terang Prabowo dalam konferensi pers bersama Ursula von der Leyen itu.

Prabowo kemudian menyampaikan keberhasilan menyelesaikan perundingan atau negosiasi yang telah berlangsung selama 10 tahun itu.

Ketum Gerindra itu menilai, di tengah ketidakpastian global yang sedang terjadi, capaian ini memberikan harapan akan stabilitas dan kemitraan yang produktif.

"Di tengah bangkitnya banyak kebingungan dan instabilitas, saya pikir kita membuat contoh yang baik," tutur Prabowo.

Dengan disepakatinya perjanjian ini, peluang ekspor produk Indonesia ke pasar Eropa juga diyakini akan semakin terbuka lebar.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X