Mahfud menegaskan bahwa tim reformasi Polri tidak dibentuk untuk menjadi musuh lembaga tersebut.
Ia menekankan pendekatan kolaboratif sebagai kunci agar perubahan bisa berjalan efektif.
“Tim ini tidak datang sebagai musuh,” ucap Mahfud.
“Kalau datang sebagai musuh pasti tidak akan efektif, maka kita bicara ketemulah dari hati-hati,” lanjutnya.
Selain itu, Mahfud menantang publik untuk berpartisipasi aktif dengan memberikan solusi konkret, bukan sekadar kritik.
Menurutnya, kritik tanpa tawaran solusi tidak akan memperbaiki kondisi yang sudah lama menjadi sorotan.
“Masyarakat disilakan bicara dan memberi solusi, jangan hanya ngeritik, lho,” tegas Mahfud.
“Kalau ngeritik bahwa di polisi banyak pemerasan, gitu, semua orang sudah tahu, tapi kenapa ini terjadi,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Jadi Sorotan Khusus Kepolisian dan KPAI, Terungkap Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Merasa Kesepian hingga Motivasi Dendam
Kronologi Penemuan Bilqis, Diculik saat Main ke Playground hingga Sempat Diakui Jadi Keluarga oleh Warga Suku Anak Dalam
Sempat Jadi Polemik Publik, Fadli Zon Beberkan Kajian Soeharto Layak Mendapat Gelar Pahlawan Nasional
Prabowo Kaji Pembatasan Game PUBG, Gubernur DKI Beri Dukungan Penuh Pascainsiden SMAN 72 Jakarta
Jusuf Kalla Sebut Lahan 16,4 Hektare Miliknya Dicaplok Mafia Tanah, Ingatkan soal Perlawanan Pemalsuan Dokumen
Komisi Reformasi Polri Bakal Rutin Public Hearing, Jimly Asshiddiqie Pastikan Tak akan Undang Parpol
Ada Dua Komisi Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie Pastikan Sinergi dan Kerja Sama Beda Tim
Mahfud MD Sarankan Kasus Roy Suryo Ditolak karena Keaslian Ijazah Belum Terbukti, Sebut Polisi Tak Punya Kewenangan
Berkaca dari Kasusnya, Jusuf Kalla Sebut Praktik Mafia Tanah Bisa Terjadi di Mana Saja
IFG Jadikan Hari Pahlawan Momentum Menumbuhkan Nilai Kepahlawanan dalam Transformasi Perusahaan