Dari catatan pertemuan itu, Jonatan unggul dengan enam kemenangan, sedangkan Antonsen mengoleksi empat kemenangan.
Kendati demikian, dalam pertemuan terakhir di China Masters pada November 2024 silam, Jonatan harus mengakui keunggulan Antonsen dalam dua gim langsung.
Hasil itu menjadi catatan penting bagi Jojo untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi lawan tangguh asal Denmark tersebut.
Peluang Jojo di Partai Final
Meski kalah pada pertemuan terakhir, peluang Jonatan untuk meraih gelar di Korea Open 2025 tetap terbuka lebar. Statistik head-to-head menunjukkan bahwa Jojo memiliki rekor positif atas Antonsen.
Selain itu, performanya yang konsisten sepanjang turnamen kali ini menjadi modal penting menghadapi laga puncak.
Dengan permainan menyerang yang lebih matang serta pengalaman di berbagai turnamen besar, Jonatan diyakini bisa memberikan perlawanan sengit.
Kemenangan melawan Alwi juga menunjukkan ketenangan dan daya juang tinggi yang masih dimiliki peraih emas Asian Games 2018 itu.
Partai Final yang Dinantikan
Final antara Jonatan Christie dan Anders Antonsen dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 28 September 2025.
Pertarungan keduanya akan menjadi ajang pembuktian siapa yang lebih siap menguasai lapangan di Korea.
Bagi Jonatan, kemenangan di final ini bukan hanya soal gelar, melainkan juga pembuktian dirinya tetap mampu bersaing di level tertinggi meski sudah tidak lagi bergabung dengan Pelatnas.
"Puji Tuhan karena mencapai final kedua tahun ini setelah Indonesia Masters bulan Januari lalu,” ujar Jonatan dalam keterangan resmi PBSI, Sabtu 27 September 2025.
“Penantian yang cukup panjang setelah segala macam hal yang terjadi, banyak lika-likunya," imbuhnya
Pertarungan di final Korea Open 2025 pun diprediksi akan berlangsung sengit, menghadirkan drama, sekaligus menjadi panggung bagi Jonatan Christie untuk mengukir prestasi baru di karier bulu tangkisnya.***
Artikel Terkait
Mediapreneur Talks 2025 Sukses Digelar di Kota Surabaya, Seminar Jurnalistik Seputar Bisnis Media hingga Transformasi Digital
Sorotan Khusus Pakar IDAI: Hidupkan Kantin Sekolah, Jangan Terus Andalkan Dapur Massal MBG
Sindir Crazy Rich yang Ogah Patuh, Menkeu Purbaya Targetkan Rp60 Triliun dari Kantong Pengemplang Pajak
Tangis Permintaan Maaf Nanik Deyang di Tengah 6.000 Lebih Siswa Jadi Korban Keracunan MBG
Hadiri Mediapreneur Talks Promedia di Surabaya, Lia Istifhama Ajak Jurnalis Lokal Berkolaborasi demi Tingkatkan Kualitas Konten Berita
Proyek Pani EMAS Bakal Jadi Tambang Emas Primer Terbesar di Asia Pasifik
Polri hingga DPR Soroti Kasus Keracunan Siswa yang Kini Tuai Pertanyaan Besar soal Standar Keamanan Menu MBG di Sekolah
Tantangan Pemerintah Buka Lapangan Kerja, 10 Juta Orang Indonesia Butuh Pekerjaan
Normalisasi Sungai: JRBM Keruk 5 Aliran Air di Desa Bakan
Lonjakan Korban Keracunan MBG Jadi Sorotan, Prabowo Turun Tangan Lakukan Evaluasi