Jika Jawa ada Nyadran, Jawa Tondano Punya Pungguan, Tradisi Menyambut Ramadhan Kampung Jaton, Sulawesi Utara

- Rabu, 8 Februari 2023 | 06:25 WIB
Jika Jawa ada Nyadran, Jawa Tondano Punya Pungguan, Tradisi Menyambut Ramadhan Kampung Jaton, Sulawesi Utara (Foto: Capture BPNB Sulut)
Jika Jawa ada Nyadran, Jawa Tondano Punya Pungguan, Tradisi Menyambut Ramadhan Kampung Jaton, Sulawesi Utara (Foto: Capture BPNB Sulut)

MANADONESIA.COM – Kalau di Jawa ada Sadranan atau Nyadran, maka Kampung Jawa Tondano atau Jaton di Sulawesi Utara punya Pungguan.

Pungguan adalah tradisi menyambut Ramadhan dari Jawa Tondano atau Jaton, yang telah diwariskan secara turun-menurun.

tradisi Pungguan yang dilakukan warga Jawa Tondano atau Jaton, Sulawesi Utara, telah diajarkan sejak zaman pahlawan karismatik Kyai Modjo.

Baca Juga: Nyorog, Tradisi Khas Betawi Menyambut Bulan Suci Ramadhan, Bisa Pererat Tali Silaturahmi

Dilansir dari laman researchgate.net, Kampung Jawa Tondano atau akrab disebut Jaton, terletak di Kecamatan Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Seperti namanya, penduduk asli dari kampung ini, adalah keturunan dari salah seorang pahlawan karismatik dari Jawa, yang bernama KH Muhammad Khalifah Modjo atau Kyai Modjo.

Sedikit yang mungkin mengingat bahwa Kyai Modjo ini adalah guru agama Islam dari pahlawan nasional kita, Pangeran Diponegoro, di era tahun 1825-1828.

Baca Juga: Masya Allah! Umat Islam di Bali Lakukan Tradisi Megibung di Bulan Ramadhan, ini Filosofinya

Di tahun 1828, Kyai Modjo bersama anaknya Gazali dan 63 orang pengikut, berhasil ditangkap dan diasingkan oleh Belanda ke wilayah Minahasa.

Tindakan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi pergerakan pasukan yang dulu dipimpin oleh Pangeran Diponegoro, agar tidak melakukan perlawanan.

Selama dalam masa pengasingannya di Minahasa, Kyai Modjo banyak menghabiskan waktu dengan menyebarluaskan ajaran Islam.

Baca Juga: Tradisi Munggahan Suku Sunda di Jawa Barat, Ternyata Mempunyai Berbagai Makna ini di Bulan Ramadhan

Seiring berjalannya waktu, 63 pengikut Kyai Modjo disebutkan menikah dengan wanita pribumi Minahasa hingga beranak pinak.

Berkembangnya keturunan mereka itu, lantas menjadikan wilayah tempatnya menetap kemudian dikenal dengan nama Kampung Jawa Tondano.

Halaman:

Editor: Ady Imban

Sumber: YouTube

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kisah Pilu Seekor Kerbau Yang Mati Karena Gosip

Kamis, 16 Maret 2023 | 18:07 WIB
X