Berdasarkan ini mereka berpendapat bahwa jarum ini tidak membatalkan puasa.
Meskipun saya memilih pendapat kedua (tidak membatalkan puasa), akan tetapi menurut saya lebih bersikap hati-hati jika seorang muslim tidak menggunakan jarum ini pada siang Ramadhan, jika ada kelapangan waktu untuk menggunakannya setelah tenggelam matahari.
Jika seseorang sakit, maka Allah Swt memperbolehkannya untuk berbuka.
Meskipun jarum ini tidak benar-benar memberikan makanan dan minuman dan orang yang menggunakannya tidak merasa hilang lapar dan haus setelah menggunakannya seperti makan dan minum langsung, akan tetapi paling tidak merasa segar, hilang lesu yang dirasakan orang-orang yang berpuasa pada umumnya.
Allah Swt ingin agar manusia merasakan lapar dan haus, agar mengetahui kadar nikmat Allah Swt kepadanya, merasakan sakitnya orang-orang yang sakit, laparnya orang-orang yang kelaparan dan penderitaan orang lain yang mengalami penderitaan.
Dikhawatirkan jika pintu ini terbuka, maka orang-orang kaya yang mampu akan menggunakan jarum ini pada siang hari Ramadhan agar mereka mendapatkan kekuatan dan merasa segar, agar tidak merasakan sakitnya lapar dan penderitaan puasa di siang hari bulan Ramadhan.
Jika ingin menggunakannya, maka sebaiknya ditunda setelah berbuka puasa. Ini jawaban pertanyaan pertama.
Adapun pertanyaan kedua dan ketiga, yaitu berkaitan dengan meletakkan obat ke telinga, juga memakai celak pada kedua mata pada siang hari bulan Ramadhan dan obat pada anus.
Semua ini adalah sesuatu yang mungkin sebagiannya masuk ke dalam tubuh, akan tetapi tidak sampai ke dalam perut dari rongga yang normal (rongga masuknya makanan ke dalam perut), oleh sebab itu tidak disebut memberikan makanan dan orang yang mengalaminya tidak merasa segar setelah merasakannya.
Para ulama zaman dahulu dan ulama modern berbeda pendapat dalam masalah ini, antara yang sangat ketat dan yang longgar. Ada ulama yang menyatakan bahwa semua ini membatalkan puasa.
Sebagian ulama berpendapat bahwa rongga-rongga ini bukanlah rongga yang normal tempat masuknya makanan ke dalam perut, oleh sebab itu tidak membatalkan puasa.
Saya berpendapat bahwa penggunaan celak, tetes mata, obat tetes telinga, obat pada anus bagi penderita wasir dan sejenisnya.
Menurut saya semua ini tidak membatalkan puasa. Pendapat yang saya fatwakan ini adalah pendapat yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiah dalam Majmu’ Fatawa Ibn Taimiah.
Beliau menyebutkan perbedaan pendapat di kalangan ulama dalam masalah ini, kemudian beliau berkata, menurut pendapat yang kuat, semua itu tidak membatalkan puasa.
Karena ibadah puasa dari ajaran Islam yang perlu diketahui seluruh umat manusia.
Artikel Terkait
Catat! Amalkan ini di Bulan Puasa Ramadhan, Dijamin Dapat Pahala Berlipat Ganda dari Allah SWT
Wajib Tahu! Inilah 5 Tips agar Tetap Sehat dan Fit Selama Puasa Ramadhan
Begini Ciri-Ciri Puasa Ramadhan Yang Tidak Diterima Dan Status Puasanya Sia-Sia Kata Ustadz Adi Hidayat
Mulai Bosan dengan Menu Buka Puasa Ramadhan yang itu-itu Aja? Yuk Cobain Resep Roti Boy Keju Ala Rumahan Ini
Masih Kuat Puasa, Kan? Ayo Jadi Umat Muslim yang Selalu Bertawakal dengan Membaca Doa Ramadhan Hari Ke-10 Ini
Wajib Tahu! Berikut Tips Atasi Masalah Kulit saat Puasa yang Tampak Kusam Hingga Bibir Kering, Nomor 3 Sering
Hati-Hati Orang Yang Mengisi Puasa Ramadhan Dengan Banyak Tidur, Ustadz Adi Hidayat: Awas Hadits Palsu!
Ini Kiat Menggapai Puasa Ramadhan yang Sempurna di Mata Allah SWT, Jangan Skip!
10 Tips Mendapatkan Seba-sebab Ampunan di Bulan Ramadhan, Ayo Kerjakan Sebelum Puasa Meninggalkan Kita
Inilah Hukum Menggunakan Siwak dan Pasta Gigi saat Puasa Ramadhan