"Di Strava, remaja dengan akun bernama @Satzzyy mematok tarif sekitar Rp10.000 per kilometer untuk kecepatan 4:00 menit/km, dan Rp5.000 per kilometer untuk kecepatan 8:00 menit/km," demikian pernyataan dari The Running Week dalam artikel yang sama.
Selain itu, terdapat penghasilan dari aktivitas remaja asal Indonesia tersebut saat menjadi joki strava.
"Pekerjaan terbesarnya sejauh ini memberinya penghasilan sekitar Rp100.000, atau lebih dari 5 persen upah minimum bulanan di Indonesia," sambungnya.
Walau saat ini populer di Indonesia, tren joki strava sejatinya memang telah menyebar secara global.
Sama seperti tren di medsos lainnya, dorongan untuk mendapatkan validasi dan pengakuan bisa membuat fenomena ini berkembang di berbagai negara lainnya.***
Artikel Terkait
PFN Ramaikan Film Animasi Indonesia, Pelangi di Mars Siap Tayang 2026
Viral Dugaan LMKN Tagih Royalti ke Pengusaha Hotel di Mataram, Gegara Kamar Sediakan TV
Dirut Agrinas Pangan Mundur, Bappisus Pastikan Dukungan Danantara Selalu Ada: Proses Administrasi Harus Dijalani
Anggap Tak Ada Transparansi soal Royalti Lagu, Tompi Pilih Keluar dari WAMI: Jawabannya Nggak Masuk Akal Sehat
Ramai soal Kepemilikan Tanah, Nusron Wahid Sebut Negara yang Mengatur Hukum antara Rakyat dengan Tanahnya
Pernyataannya soal Tanah Sempat Bikin Gaduh, Nusron Wahid Jelaskan Bagian yang Bisa Dimanfaatkan Negara
Sir Arthur Conan Doyle, Pencipta Sosok Detektif Jenius yang Tak Lekang oleh Waktu
Kisah Hidup Goh Cheng Liang, Pemilik Nippon Paint yang Kini Telah Wafat di Usia 98 Tahun
Inspirasi Bisnis: Susu Nabati, dari Tren Gaya Hidup ke Peluang Cuan Menjanjikan
AS-China Sepakat Perpanjang Gencatan Perang Dagang hingga November 2025