Saat itu, Yusuf disebut langsung dilarikan ke rumah sakit, namun upaya medis tidak berhasil menyelamatkan nyawanya.
Hingga kini, baik Bank BJB maupun keluarga belum memberikan penjelasan rinci mengenai proses medis yang dialami Yusuf pada malam itu.
Tidak ada pernyataan resmi dari pihak rumah sakit, keluarga, maupun manajemen Bank BJB yang mengonfirmasi kabar tersebut.
Berkaca dari kasus tersebut, sebagian publik pun menyoroti kepergian Yusuf dengan agenda strategis yang akan dilaksanakan Bank BJB.
Lantas, bagaimana sebenarnya rekam jejak karier yang dimiliki Yusuf Saadudin dalam industri perbankan daerah tersebut?
Jejak Posisi Dirut BJB hingga Wafat Jelang RUPSLB
Yusuf Saadudin dikenal sebagai pemimpin yang memiliki rekam jejak panjang di dunia perbankan.
Menilik rekam jejaknya, ia resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama Bank BJB pada Maret 2025 setelah berkarier di berbagai divisi strategis seperti KPR, KKB, dan Kredit Konsumer.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam di lingkungan perbankan dan bagi para kolega yang mengenalnya secara langsung.
Wafatnya Yusuf Saadudin terjadi hanya beberapa minggu sebelum pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank BJB.
Diketahui, RUPSLB yang semula dijadwalkan berlangsung pada 1 Desember 2025 diubah menjadi 9 Desember 2025 dengan tambahan mata acara berupa pemberhentian Direktur Utama seiring kepergian Yusuf.
Batalnya Hasil RUPSLB di April 2025
Dalam pengumuman resmi di Bursa Efek Indonesia pada Senin, 17 November 2025, manajemen Bank BJB menjelaskan perubahan jadwal dan penambahan mata acara dilakukan untuk menyesuaikan struktur perseroan setelah Yusuf wafat.
“Kepada seluruh pemegang saham perseroan, perseroan mengubah waktu pelaksanaan rapat dan menambah mata acara rapat,” kata manajemen Bank BJB.
Perubahan tersebut sekaligus membatalkan hasil RUPSLB pada April 2025 yang sempat menetapkan pengangkatan Komisaris Utama Independen, Komisaris Independen, dan Direktur Kepatuhan.
Artikel Terkait
Pertumbuhan Kredit UMKM pada Oktober 2025 Justru Melemah, Ada Apa?
Guguran Lava dan Cuaca Buruk Ancam Permukiman Sekitar Semeru, Warga Diminta Ikuti Arah Resmi PVMBG
Adian Napitupulu Beberkan Fakta Buruk Industri Tekstil: 3.781 Liter Air untuk Sebuah Jeans dan 20 Persen Polusi Udara
Usai Pelarangan Thrifting Disorot BAM DPR RI, Lihat Lagi Kebijakan Menkeu Purbaya soal Perlindungan Industri Domestik
Beda Nama dengan Surat Permohonan, Jimly Ungkap Alasan Komite Tidak Menerima Sejumlah Peserta Audiensi Termasuk Roy Suryo
Mahfud MD Singgung Rencana Polri Bentuk Pokja soal Putusan MK: Sebut Itu Perkara Teknis dan Seminggu Kelar
Kelakar Bos BGN Bandingkan Anggaran MBG Sehari Sama dengan Jatah Bappenas Setahun: Mohon Maaf ya, Pak
Update Sidang Kasus Korupsi Proyek Jalan di Sumut: Eks Kadis PUPR Topan Ginting Didakwa Terima Rp50 Juta dan Fee 4 Persen
Informasi Ijazah Jokowi Banyak Ditutupi, Polisi Singgung Aturan Terkait Obyek Barang Bukti
Polri Mau Diperbaiki Pengamat Pertanyakan Petingginya Justru Jadi Anggota Komisi Reformasi