Benarkah KUHP Baru Pidana Mati Bisa Berpengaruh pada Hukuman Mati Ferdy Sambo? Simak Penjelasannya di Sini

Hal ini didasarkan pada rasa penyesalan terdakwa serta harapan adanya perubahan pada diri yang bersangkutan, untuk menjadi lebih baik lagi.

Sayangnya, menurut Hotman Paris hal ini dapat menyebabkan surat keterangan kelakuan baik menjadi barang yang diperjual-belikan.

“Nanti bakal mahal deh surat keterangan kelakuan baik oleh Kepala Lapas Penjara, daripada dihukum mati. Orang berapa pun akan mau. Mau mempertaruhkan apapun untuk mendapatkan Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Kepala Lapas Penjara,” kata Hotman Paris.

Baca Juga: Hakim Vonis Mati Ferdy Sambo, Ternyata Begini Mekanisme Banding Perkara Pidana, Dapat Keringanan Hukuman?

Dan pihak yang memiliki wewenang penuh untuk membuat surat keterangan tersebut adalah Kepala Lapas itu sendiri.

Sehingga, kata Hotman Paris, ke depannya jabatan sebagai Kepala Lapas akan menjadi sangat prestisius dan bergengsi.

Inilah sebabnya mengapa dia sampai meminta secara tegas agar Presiden Jokowi mengambil tindakan untuk membatalkan undang-undang tersebut.

“Bapak Jokowi segera batalkan undang-undang ini,” tegas Hotman Paris.

Baca Juga: Putri Candrawathi Dituntut 8 Tahun Penjara, Begini Tanggapan Pedas Keluarga Brigadir J

Kendati demikian, meski KUHP Pidana Mati yang baru ini telah diumumkan, ternyata tidak akan langsung mempengaruhi vonis yang diterima Ferdy Sambo.

Kenapa bisa begitu?

Dikutip dari video yang diunggah akun TikTok @estherlubis, aturan tersebut ternyata baru bisa berlaku 3 tahun setelah diundangkan.

Ini berarti, meski telah sah ditetapkan, KUHP Pidana Mati yang baru itu, akan berlaku tepat 3 tahun setelah ini, atau di tahun 2026 nanti.

Dengan demikian, KUHP Pidana Mati yang baru tidak akan mengubah hukuman mati yang telah diterima oleh Ferdy Sambo, di tanggal 13 Februari 2023.

Baca Juga: JPU Tuntut Ferdy Sambo Seumur Hidup, Begini Bunyi 4 Poin yang Termuat dalam Tuntutan