Monginbalu Konbulan, Nyamannya Mandi Bersama yang Jadi Tradisi Menyambut Ramadhan Masyarakat Bolaang Mongondow

Kemudian tradisi mandi bersama sebelum puasa Ramadhan ini akan dipimpin langsung oleh para jiou.

Jiou ini sendiri adalah sebuah gelar kehormatan lokal untuk orang-orang yang dianggap cukup baik dalam pemahaman agama.

Inilah yang kemudian menjadi dasar penilaian masyarakat, sehingga kemudian jiou dipercaya untuk memandikan mereka.

Baca Juga: Mirip Halloween, Festival Garangao di Qatar Ini Justru Jadi Tradisi Menyambut Bulan Suci Ramadhan, Kok Bisa?

Akan tetapi, ternyata ada hal unik dari cara pelaksanaan Monginbalu Konbulan ini, di mana bagi mereka yang tidak sempat datang akan meminta jiou membuatkan air.

Air tersebut sebelumnya akan dibacakan doa atau niat mandi puasa oleh jiou, untuk kemudian dipakai saat mandi di rumah.

Meski namanya mandi bersama di sungai, namun bukan berarti orang-orang yang datang akan mengenakan pakaian yang terbuka yang memperlihatkan aurat, ya.

Baca Juga: Bahaya! Inilah Satu Dosa Yang Tidak Bisa Ditebus kata Ustadz Abdul Somad

Karena kalimat mandi bersama ini tidaklah diartikan secara harfiah.

Masyarakat yang datang tetap mengenakan pakaian utuh, tanpa ada satu pun yang ditanggalkan.

Mandi bersama atau mandi massal atau Monginbalu Konbulan ini hanya sekadar menerima siraman sedikit air dari jiou.

Sementara mandi sekaligus keramas dan membersihkan seluruh tubuh itu dilakukan di rumah masing-masing masyarakat.

Baca Juga: Doamu Belum Dikabulkan? Ustadz Adi Hidayat: Ingat! Allah itu Pencemburu

Sebagai informasi, Monginbalu Konbulan ini sudah sangat lama menjadi tradisi menyambut Ramadhan, yang dilakukan masyarakat Bolaang Mongondow.

Tradisi ini juga yang menjadi penguat niat serta kesiapan umat Muslim, dalam menyambut datangnya Ramadhan.