“Ini sekaligus memastikan memori buruk dari peristiwa tersebut tidak mengganggu kegiatan pembelajaran di sekolah,” sambungnya.
Penyelidikan pada Terduga Pelaku Masih Dilakukan Kepolisian
Sebelumnya, polisi mengungkapkan bahwa ada 96 korban yang terdata hingga Sabtu sore, 8 November 2025.
“Penyelidikan dan penanganan peristiwa ini, Polri melibatkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan tim trauma healing, mengingat bahwa korban dan yang diduga melakukan sesuatu perbuatan adalah anak yang berhadapan dengan hukum,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Bhudi Hermanto kepada media pada Sabtu malam, 8 November 2025.
“Harapan Bapak Kapolri dan Polda Metro Jaya, sekolah bisa segera kembali normal dan aktivitas belajar bisa kembali pulih,” imbuhnya.
Mengenai motif terduga pelaku, Bhudi menyebut bahwa masih didalami oleh Densus 88 dan Krimhum Polda Metro Jaya.
***
Artikel Terkait
Mendagri Tito Pastikan Gubernur Riau Abdul Wahid Bisa Dinonaktifkan Jika Perkaranya Sudah Inkrah
Rp11,6 Triliun Digelontorkan untuk IKN Tahap II, Pengamat Ingatkan untuk Audit Anggaran Awal Pembangunan
Deddy Corbuzier Singgung Podcast 'Login' ke Habib Jafar usai Kini Onad Tersandung Kasus Narkoba
Nafa Urbach Resmi Dinonaktifkan 3 Bulan dari Kursi DPR, Lihat Lagi Curhatan sang Artis soal Tunjangan Rp50 Juta per Bulan
Cerita Kepanikan Uya Kuya saat Insiden Penjarahan usai Kini Dinyatakan Tak Bersalah Buntut Viralnya Aksi Joget di Sidang Parlemen
Cerita Hakim PN Medan usai Rumahnya Alami Insiden Kebakaran, Khamozaro Waruwu: Syok, Langsung Pulang Naik Motor
Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dengar Putusan MKD usai Diduga Langgar Etik Berujung Demo Warga di Agustus 2025
Respons Insiden Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Prasetyo Hadi Ungkap Prabowo Ingatkan soal Kehidupan Sosial
Ada Nama Soeharto hingga Gus Dur Masuk Calon Pahlawan Nasional, Cak Imin: Kita Tunggu Saja
Harris Turino Angkat Bicara soal Rencana Redenominasi Rupiah, Pastikan Kawal Momentum Pelaksanaan Kebijakan