Curhat Menkeu Purbaya soal Target Penerimaan Pajak Rp2.189 T, Ngaku Sulit karena Ekonomi yang Tertekan

photo author
- Minggu, 9 November 2025 | 22:02 WIB
Menyoroti pernyataan Menkeu, Purbaya Yudhi Sadewa ihwal target penerimaan pajak di akhir tahun 2025. (Instagram.com/@purbayayudhi_official)
Menyoroti pernyataan Menkeu, Purbaya Yudhi Sadewa ihwal target penerimaan pajak di akhir tahun 2025. (Instagram.com/@purbayayudhi_official)

Manadonesia.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa mengaku optimis dalam mengejar target penerimaan pajak nasional sebesar Rp2.189,3 triliun sebagaimana tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Purbaya mengutarakan hal tersebut melalui unggahan di akun Instagram resminya @menkeuri, pada Minggu, 9 November 2025.

“Teman pajak jangan putus asa, target pasti tercapai. Kita tetap usahakan seoptimal mungkin penerimaan pajak,” ujar Purbaya.

Baca Juga: Surya Paloh Hormati Putusan MKD usai Sanksi 2 Kader Nasdem, Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Gegara Ucapan Tak Pantas

Menkeu RI mengingatkan seluruh jajaran Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk tetap menjaga integritas dan memberikan pelayanan ramah kepada masyarakat.

“Tetap jaga integritas. Jangan lupa berikan senyum kepada wajib pajak agar wajib pajak tersenyum ketika membayar pajak,” tambahnya.

Di sisi lain, Purbaya mengakui capaian target pajak tidak selalu mudah karena tekanan ekonomi yang berpengaruh terhadap basis penerimaan.

Menkeu pengganti Sri Mulyani itu menilai, persepsi publik sering kali mengabaikan kondisi ekonomi yang menjadi faktor utama.

“Makanya target Anda susah dicapai. Saya pernah bilang di meeting besar, bahwa bukan salah orang pajak itu nggak tercapai, karena ekonomi turun. Tapi, orang-orang kan nggak peduli orang di luar,” ujarnya.

Lantas, bagaimana sebenarnya tantangan yang kini dihadapi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam target penerimaan pajak tersebut? Berikut ulasannya.

Tantangan Sisa Tahun 2025

Meski menghadapi tekanan ekonomi, Purbaya tetap yakin penerimaan pajak akan meningkat pada kuartal terakhir 2025.

Purbaya menyebut, pemulihan ekonomi sejak September menjadi sinyal positif bagi penerimaan negara.

Kendati demikian, Eks Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu juga memperkirakan tahun depan ekonomi akan tumbuh hingga 6 persen.

“Jadi kita tetap usahakan seoptimal mungkin. Ekonomi sudah mulai membaik sejak September minggu kedua," terang Purbaya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X